Kamis, 17 November 2011

Pelatihan Penguatan Relawan, BKM, UP dan Pemdes 2011 - kecamatan Pedan





Pedan - Kamis, 17 November 2011.

Pelaksanaan Pelatihan PNPM-MP yang dilakukan secara terpadu oleh 155 orang relawan yang berasal dari 5 desa di kecamatan Pedan, hari ini telah dimulai.
Berlokasi di SDN 1 Tambakboyo, Tambakboyo, Pedan, Klaten, Tim-08 Faskel kecamatan Pedan juga telah mempersiapkan para pembicara, yang nantinya akan memberikan pelatihan/ training kepada masing-masing relawan dari setiap desa yang mengikuti.


Dengan mengambil thema "Pelatihan Penguatan Relawan, BKM, UP dan Pemerintah Desa" diharapkan para peserta pelatihan dapat melakukan problem-solving terhadap setiap permasalahan/ kendala dan hambatan yang timbul dari sudut-sudut wilayah desanya.

Sebagaimana materi pelatihan yang diperoleh, pembicaraan pada hari pertama berisi tentang profil dari masing-masing desa, yang akhirnya mengerucut pada permasalahan demografi yang ada. Berapa besar warga miskinnya, mata pencaharian yang paling dominan, faktor yang memperlamban berputarnya roda perekonomian masyarakat hingga komposisi pemanfaatan dana PNPM-MP dengan dana APBD dari Pemdes/ Pemda.

Memasuki pelatihan dihari-hari terakhir, pembicara mulai menyentuh kualitas dana yang dapat dihimpun oleh desa dan dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi seluruh warga. Cara bagaimana memperoleh bantuan dana melalui chanelling ke berbagai pihak yang concern terhadap peningkatan IPM dan MDGs di desa para peserta.

Disukai atau tidak, menurut data terbaru yang direlease oleh United Nations Development Programme (UNDP) - peringkat indeks Pembangunan Manusia (IPM) negara Indonesia tahun 2011 menempati urutan ke 124 dari 187 negara dengan nilai indeks 0,617 - mengalami kemerosotan dibandingkan ranking Indonesia pada tahun 2010 yang bertengger pada posisi ke 108 dari 169 negara dengan nilai indeks 0,600. Bandingkan dengan IPM negara Singapura (26), Brunei Darussalam (33) atau Malaysia (61) dan Indonesia dilampaui oleh negara-negara: Afrika Selatan, Kiribati (Oceania) dan Suriah. Perbandingan Indeks IPM negara Indonesia: 1, Tahun 2010: - urutuan 108 dari 169 negara (Medium Human Development) - IPM 0,600 - harapan memperoleh pendidikan 5,7 tahun - harapan hidup 71,5 tahun 2, Tahun 2011: - urutan 124 dari 187 negara - IPM 0,617 - harapan memperoleh pendidikan 5,8 tahun - harapan hidup 69,4 tahun

(sumber: www.liranews.com)

Senin, 22 Agustus 2011

Program Channeling Kementerian Perumahan Rakyat melalui BKM

Klaten, Senin-22 Agustus 2011.

Hari ini, Koordinator Kota Kabupaten Klaten dengan didampingi oleh Tim-08 PNPM sekecamatan Pedan melakukan pertemuan dengan seluruh BKM yang berada di bawah binaannya, terkait wacana pelaksanaan program channeling Rehabilitasi RTLH (Rumah Tak Layak Huni) bagi masyarakat Miskin oleh pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat.

Dengan mengambil lokasi di balai desa Kurung, Ceper, Klaten, pertemuan tersebut berjalan dengan meriah. Meriah dalam arti bahwa penawaran sebagai pelaksana di lapangan seyogyanya dan lebih tepat jika diampu oleh BKM desa yang bersangkutan, karena secara teknis, penguasaan medan, lokasi serta siapa penerima manfaat dari program ini betul-betul dapat tepat sasaran.

Program Channeling Kementerian Perumahan Rakyat ini sejatinya telah berlangsung semenjak 2 - 3 tahun lalu, dimana dalam hal ini, Kementerian Perumahan Rakyat telah melalukan kerjasama dengan pihak Bank dan BMT yang ada-sebagaimana yang telah dilaksanakan di beberapa daerah, melalui instansi terkait (baca DISINI).

Bagi BKM, seluruh program channeling yang berorientasi pada rakyat miskin adalah prioritas utama yang memang menjadi target pelaksanaan di lapangan seiring dengan PNPM dan PJM Pronangkis yang telah di susun.

BKM senantiasa akan merespon positif, namun tentunya harus disosialisasikan terlebih dahulu Juklak maupun Juknis dari program tersebut, sehingga kedepan BKM tidak hanya menjadi bemper pemerintah terkait dana bantuan tersebut-mengingat untuk wilayah kabupaten Klaten, kami dalam hal ini BKM telah mencicipi serta memiliki banyak pengalaman MANIS, baik ucapan negatif, tuduhan tidak independen hingga sedikit tindakan intimidasi dari masyarakat, akibat minimnya informasi dari instansi terkait, baik mengenai kriteria penerima manfaat, realisasi di lapangan hingga pembuatan LPj.

Kepada instansi terkait, dalam hal ini Bappeda kabupaten Klaten, dimohon memberikan informasi dan waktu secukupnya kepada kami, para pelaksana di tingkat desa, agar dapat kami jadikan bekal di dalam mengantisipasi dan mengeliminir kemungkinan gesekan/ friksi ditengah masyarakat desa kami.

Kamis, 18 Agustus 2011

Program Lingkungan RW.13 - Talud




Sobayan, Kamis 18 Agustus 2011.

Setelah anggaran pendamping dari kabupaten Klaten cair (DDUB), maka BKM Usaha Sejahtera desa Sobayan mentransfer dana tersebut ke rekening KSM di wilayah RW. 13 yaitu KSM Cucakijo agar segera dapat melaksanakan program lingkungan pembangunan talud jalan, sebagaimana telah diajukan melalui proposal pembangunan tahun 2009 silam.

Meski mengalami keterlambatan dalam pencairan, hal itu tidak menjadi kendala bagi KSM yang bersangkutan untuk segera mengimplementasikan dilapangan.
Lokasi sudah ditetapkan, volume telah diperhitungkan dan pelaksana telah ditetapkan jauh hari sebelumnya sehingga hanya mengalami sedikit kendala di lapangan.

Mengingat jalur transportasi yang diajukan merupakan sebuah jalan yang membelah tanah kas desa dan merupakan jalur alternatif yang menghubungkan wilayah RW.13 dengan wilayah RW.7 maupun RW.8, maka melalui koordinasi dengan kepala desa dan pamong yang ada, disepakati bahwa lebar jalan tersebut akan dikembalikan ukurannya sesuai semula.

Hal ini dapat terjadi di desa manapun, dimana kelebaran dari sebuah jalur transportasi ditengah tanah kas desa, seiring waktu tergerus-pasti mengalami PENYUSUTAN Volume (ternyata tidak hanya terjadi dalam akuntansi saja). Banyak alasan dan alibi yang dikemukakan oleh para penggarap tanah kas tersebut namun intinya satu, merasa tanah garapannya belum cukup luas untuk dikerjakan, optimalisasi ala penggarap-demikian kami menyebut hal itu.

Semoga dana PNPM-MP desa Sobayan yang dialokasikan untuk hal ini, dapat terealisir tepat waktu sehingga seluruh warga RW.13 khususnya dapat memetik hikmahnya dan secara umum-masyarakat desa Sobayan dapat menerima manfaatnya.

Jumat, 05 Agustus 2011

BLM Lingkungan DDUB 2009





Setelah tertunda hampir selama 2 tahun, maka pada bulan Agustus 2011 dana yang berasal dari pemerintah daerah kabupaten Klaten yaitu DDUB tahun anggaran 2009 akhirnya cair juga.

Beberapa masyarakat sempat pesimis dengan rencana pemanfaatan dari dana tersebut yang diperuntukkan bagi program lingkungan serta sosial, dimana besarnya mencapai sekitar 40 juta rupiah.

Sesuai dokumen pengajuan, BLM yang dialokasikan bagi kegiatan lingkungan berjumlah 28,5 juta rupiah yang diperuntukkan bagi 2 wilayah, yaitu wilayah RW.I dan RW. XIII.

Bentuk kegiatan fisik yang diajukan oleh warga RW.I adalah program pembangunan talud jalan pasar unggas yang memiliki volume sekitar 45 m3.

Minggu, 10 Juli 2011

Wage, Pasaran Pasar Pedan






Masih saratnya tradisi yang membalut setiap sudut dan pelosok daerah di seluruh pulau Jawa, khususnya di propinsi Jawa Tengah turut mewarnai ritme perekonomian masyarakatnya.

Dalam melakukan aktifitas perdagangan di tingkat kecamatan hingga desa, masih sering kita jumpai sebuah hari dalam sepekan yang dikhususkan oleh para sesepuh sebagai hari pasaran di daerah tertentu.

Adapun hari yang telah menjadi konsensus tersebut biasanya menggunakan pasaran Jawa, dimana dalam pengelompokannya tidak memakai istilah masehi yaitu minguan, namun lebih dikenal sebagai sepasar, dimana jumlah hari didalamnya hanya ada 5 hari.


Di desa Sobayan yang kebetulan terletak dijantung kota kecamatan Pedan, memiliki sejumlah pasar tradisional yang para pelaku ekonominya terdiri dari berbagai kalangan pedagang, dimana sebagian besar mereka adalah pendatang dari desa-desa sekitarnya, bahkan tak jarang pedagang yang ditemui berasal dari puluhan kilometer letaknya dari pasar Pedan.


Wage, demikian nama hari pasaran yang semenjak dahulu diakui oleh masyarakat sekitar sebagai hari pasaran di kota kecamatan Pedan yang hingga kini tradisi pasar tradisional itu dapat anda temukan di kota tua itu.

Jumat, 01 Juli 2011

Potensi Desa Sobayan (Bag.2)




Pesatnya kemajuan teknologi terap guna mengakibatkan kebutuhan manusia atasnya juga semakin kian bertambah, walau sejatinya itu semua memiliki prinsip dasar yang sama yaitu fungsi kegunaan. Polesan dan penyempurnaan bentuk barang-barang tersebut memang sengaja dilakukan guna menghadapi persaingan yang timbul di antara pelaku usaha serupa.

Jikalau dahulu, untuk bentuk sebuah ranjang masihlah tradisional-hanya menekannkan pada aspek kegunaan semata (bentuk kotak) namun kini pelaku usaha di bidang furniture menambahkan sedikit sentuhan artistik (diberi profil) sehingga menciptakan nilai tambahan estetika,

Ada beberapa pelaku usaha dibidang furniture di desa Sobayan yang hingga saat ini masih tetap survive walau digempur oleh pelaku usaha sejenis dengan modal raksasa.

Dengan menekuni dan memberikan pelayanan prima, mereka masih eksis berdiri. Pemberdayaan yang dilakukan dengan merekruit tanaga dari warga desa, merupakan langkah yang bersifat positif dan kontruktif karena hal ini artinya membuka lapangan pekerjaan magi warga setempat.

Pasar Unggas Sobayan Pedan




Pasar Unggas ini sejak bermula terletak dipersimpangan jalan protokol yang menghubungkan antara kecamatan Pedan - Karangdowo - Cawas dan berseberangan dengan pasar kerbau/ sapi.

Tahun berganti tahun keberadaan pasar tersebut semakin ramai dan bertambah banyak areal yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehingga menambah semrawut jalur lalu lintas yang digunakan oleh masyarakat lainnya.

Hingga memasuki tahun 2010, oleh pemerintah desa Sobayan, diupayakan untuk merelokasi keberadaannya ke tempat yang lebih prospek dan masih terletak di desa tersebut. Akhirnya, pasar unggas ini mendapat tempat baru yang masuk dalam wilayah RW.01 desa Sobayan yang bersinggungan dengan wilayah pemerintah desa Jetiswetan.

Bangunan yang terletak di atas kas desa Sobayan ini masih membutuhkan infrastruktur pendukung lain seperti: talud dan jalan rabat beton, agar dapat terjangkau secara mudah oleh segala lapisan masyarakat yang membutuhkannya, baik yang berasal dari luar desa maupun lokal, sehingga mampu menopang serta menggerakkan roda perekonomian masyarakat menengah kebawah yang dewasa ini agaknya sedikit mengalami penambahan dalam hal kuantitas.

Selasa, 21 Juni 2011

Potensi Desa Sobayan (Bag.1)







Desa Sobayan merupakan bagian dari wilayah kecamatan Pedan, yang terletak tepat di jantung kota kecamatan.

Bagaimana tidak, sarana vital yang ada di kecamatan Pedan, hampir 80% terletak disana, seperti: kantor Polsek, kantor Telekomunikasi/ Telkom, kantor PLN, Pasar dan sarana pendidikan. Hal itu tidaklah berlebihan, mengingat desa Sobayan jaman pendudukan Belanda, dipergunakan sebagai pabrik.

Penduduk sekitar desa Sobayan memiliki keseragaman dalam hal industri rumah, yaitu industri textil kain lurik, sehingga hingga kini masih dapat dijumpai bangunan-bangunan kuno dengan arsitektur yang luas dan tinggi.

Era kejayaan industri Lurik di kecamatan Pedan mulai meredup setelah memasuki tahun 70-an. Dan kini hanya tinggal beberapa home industri yang masih mempertahankan pengerjaan kerajinan lurik dengan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).

Dewasa ini, desa Sobayan merupakan sebuah desa yang sebagian penduduknya merupakan pendatang dari luar, sementara penduduk aslinya mendiami wilayah di sebelah timur jalan raya Pedan-Cawas.

Akulturasi penduduk yang terjadi selama ini membawa desa ini masuk dalam katagori perkotaan namun masih tersisa ajaran tradisional yang diwariskan pada anak-cucu mereka yang menyebabkan masih terdapat kultur jawa-agaknya masih tetap dipertahankan.

Semakin terkikisnya lahan pertanian yang ada, menyebabkan desa ini lebih cenderung sebagai desa yang potensi dengan tenaga kerja atau lebih dikenal sebagai buruh. Beberapa warga yang memiliki skill dalam hal tertentu mencoba mengembangkannya, walau terasa berat akibat kurangnya modal dan managemen pemasaran, namun hal itu tidaklah menyurutkan gumpalan asa yang terajut dalam semangat dan etos kerja mereka.

Gambar di atas, adalah sebagian dari potensi-potensi warga desa Sobayan dalam bidang kerajinan, seperti: anyaman dari limbah bekas, kerajinan kain lurik, kerajinan sangkar burung dan unggas, dan masih banyak lagi yang belum sempat kami tambahkan gambarnya di sini.

Sabtu, 09 April 2011

Penampakan Siang Hari





Image disamping adalah beberapa masalah lingkungan yang timbul di desa Sobayan yang menjadi tambahan daftar panjang inventarisir permasalahan kemiskinan dari kelompok kerja bidang lingkungan BKM Usaha Sejahtera.

Mulai dari tingkat sedimentasi sungai yang tinggi, kebutuhan akan saluran air hingga jalur transportasi warga yang masih tanah.

Masih banyak lagi masalah-masalah yang timbul, semisal masalah sosial dan ekonomi, dimana belakangan sedikit mengalami pertambahan volume akibat daya beli masyarakat yang cenderung lesu.

Jumat, 01 April 2011

Channeling & Dokumen PJM Pronangkis 2010-2012 BKM Usaha Sejahtera desa Sobayan




Kompleksnya permasalahan pembangunan yang meliputi segala aspek kehidupan di desa Sobayan, mengharuskan BKM desa setempat harus tetap memiliki semangat dan etos kerja maksimal terkait dengan program pengentasan kemiskinan melalui PNPM Mandiri Perkotaan.

Mengingat terbatasnya dana PNPM MP yang pada tahun anggaran 2009 berjumlah 200 juta, ternyata memasuki tahun 2011 ini malah mengalami penurunan anggaran sekitar 50 juta, sehingga total anggaran kegiatan program Tridaya di desa Sobayan tinggal 150 juta rupiah. Apakah hal ini memang telah ada juklak dan juknisnya, hanya para pejabat berwenang di atas yang mengetahui permasalahannya, apalagi dengan adanya rumor dihanguskannya anggaran tahun 2010 yang langsung diganti menjadi anggaran tahun 2011.

Sejatinya, masih banyak warga desa Sobayan yang masuk dalam katagori miskin, tentunya dengan kriteria kemiskinan berdasarkan Refleksi Kemiskinan yang dituang dalam Pemetaan Swadaya (PS2), setidaknya jumlah warga miskinnya masih diatas 29 % dari total jumlah warga desa Sobayan.

Menyikapi perkembangan yang terjadi, di lapangan BKM harus cancut-taliwondo, mengejar berbagai ketertinggalan yang terjadi di masyarakat, baik lingkungan, sosial dan ekonomi - salah satunya melalui program channeling.

Pengajuan proposal bantuan Alat permainan outdoor PAUD "Taman Pendidikan Anak Sholeh" didukung oleh BKM Usaha Sejahtera serta telah dilakukan dan ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah.

Mengingat perlengkapan untuk Posyandu dan Manula di setiap pos yang ada di desa Sobayan masih belum layak, maka BKM Usaha Sejahtera mentargetkan pada tahun 2011 ini dapat mengajukan proposal channeling ke pihak terkait.

Pengajuan Channeling lain yang telah dilakukan oleh BKM Usaha Sejahtera desa Sobayan adalah program Normalisasi Daerah Aliran Sungai di desa Sobayan yang ditujukan kepada Dinas PU cq. Bupati Kabupaten Klaten, H. Sunarna.

Masih banyak lagi proposal-proposal channeling yang masih harus dikerjakan oleh BKM Usaha Sejahtera demi tercapainya tatanan kehidupan masyarakat yang setingkat lebih tinggi levelnya dari garis kemiskinan yang hingga kini masih ada di desa ini.

Kesemua program tridaya yang dilakukan oleh BKM Usaha Sejahtera desa Sobayan pada tahun-tahun mendatang adalah berdasarkan dokumen PJM Pronangkis desa Sobayan tahun 2010-2012 yang dapat diunduh DISINI. Semoga kerja keras dari segenap komponen masyarakat desa Sobayan yang tertuang dalam dokumen, baik unsur di tingkat basis, pemerintahan desa serta lembaga desa yang ada ( BPD, BUMDes, BKM) ini dapat menghantar dan membawa Sobayan menuju desa yang MADANI.