Klaten - Jum'at; 15 Juni 2012
Siang ini diselenggarakan Rapat Koordinaasi antara DPU - Korkot dan BKM di kantor PU kabupaten Klaten dengan isi materi mengenai Sosialisasi PNPM-MP.
Rapat dibuka oleh Satker PIP kabupaten Klaten, bapak Ir. H. Tondo Wicaksono sekitar pukul 13:15 WIB, dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai besaran dan realisasi dana PNPM-MP Tahun Anggaran 2012 bagi kabupaten Klaten.
Turut hadir sebagai pembicara, Korkot PNPM-MP kabupaten Klaten, bapak drs. Nanang, terundang pula PJOK dari masing-masing kecamatan yang hadir, yaitu dari kecamatan Delanggu, Ngawen, Ceper dan Pedan.
Disinggung pula bahwa sasaran PNPM-MP selama ini masih berkutat pada kegiatan lingkungan yang ternyata TIDAK/ BELUM BERMANFAAT LANGSUNG BAGI KELUARGA MISKIN, yaitu sebesar 85 % dari total dana yang diterima oleh masing-masing desa. Bahkan dari total anggaran kegiatan lingkungan tersebut HANYA 20 % pembangunan infrastruktur yang dinyatakan berkualitas baik.
Untuk Program Sosial, ternyata sebanyak 64 %, TIDAK BERKESINAMBUNGAN.
Seharusnya, memasuki tahun 2012 ini diharapkan keberadaan/ kondisi tiap BKM/ LKM di seluruh kabupaten telah berada dalam tahap KEMANDIRIAN namun ternyata masih berada pada tataran PEMBERDAYAAN, padahal program berskala nasional ini rencananya akan berakhir pada tahun 2014.
Siang ini diselenggarakan Rapat Koordinaasi antara DPU - Korkot dan BKM di kantor PU kabupaten Klaten dengan isi materi mengenai Sosialisasi PNPM-MP.
Rapat dibuka oleh Satker PIP kabupaten Klaten, bapak Ir. H. Tondo Wicaksono sekitar pukul 13:15 WIB, dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai besaran dan realisasi dana PNPM-MP Tahun Anggaran 2012 bagi kabupaten Klaten.
Turut hadir sebagai pembicara, Korkot PNPM-MP kabupaten Klaten, bapak drs. Nanang, terundang pula PJOK dari masing-masing kecamatan yang hadir, yaitu dari kecamatan Delanggu, Ngawen, Ceper dan Pedan.
Disinggung pula bahwa sasaran PNPM-MP selama ini masih berkutat pada kegiatan lingkungan yang ternyata TIDAK/ BELUM BERMANFAAT LANGSUNG BAGI KELUARGA MISKIN, yaitu sebesar 85 % dari total dana yang diterima oleh masing-masing desa. Bahkan dari total anggaran kegiatan lingkungan tersebut HANYA 20 % pembangunan infrastruktur yang dinyatakan berkualitas baik.
Untuk Program Sosial, ternyata sebanyak 64 %, TIDAK BERKESINAMBUNGAN.
Seharusnya, memasuki tahun 2012 ini diharapkan keberadaan/ kondisi tiap BKM/ LKM di seluruh kabupaten telah berada dalam tahap KEMANDIRIAN namun ternyata masih berada pada tataran PEMBERDAYAAN, padahal program berskala nasional ini rencananya akan berakhir pada tahun 2014.
