Selasa, 21 Juni 2011

Potensi Desa Sobayan (Bag.1)







Desa Sobayan merupakan bagian dari wilayah kecamatan Pedan, yang terletak tepat di jantung kota kecamatan.

Bagaimana tidak, sarana vital yang ada di kecamatan Pedan, hampir 80% terletak disana, seperti: kantor Polsek, kantor Telekomunikasi/ Telkom, kantor PLN, Pasar dan sarana pendidikan. Hal itu tidaklah berlebihan, mengingat desa Sobayan jaman pendudukan Belanda, dipergunakan sebagai pabrik.

Penduduk sekitar desa Sobayan memiliki keseragaman dalam hal industri rumah, yaitu industri textil kain lurik, sehingga hingga kini masih dapat dijumpai bangunan-bangunan kuno dengan arsitektur yang luas dan tinggi.

Era kejayaan industri Lurik di kecamatan Pedan mulai meredup setelah memasuki tahun 70-an. Dan kini hanya tinggal beberapa home industri yang masih mempertahankan pengerjaan kerajinan lurik dengan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).

Dewasa ini, desa Sobayan merupakan sebuah desa yang sebagian penduduknya merupakan pendatang dari luar, sementara penduduk aslinya mendiami wilayah di sebelah timur jalan raya Pedan-Cawas.

Akulturasi penduduk yang terjadi selama ini membawa desa ini masuk dalam katagori perkotaan namun masih tersisa ajaran tradisional yang diwariskan pada anak-cucu mereka yang menyebabkan masih terdapat kultur jawa-agaknya masih tetap dipertahankan.

Semakin terkikisnya lahan pertanian yang ada, menyebabkan desa ini lebih cenderung sebagai desa yang potensi dengan tenaga kerja atau lebih dikenal sebagai buruh. Beberapa warga yang memiliki skill dalam hal tertentu mencoba mengembangkannya, walau terasa berat akibat kurangnya modal dan managemen pemasaran, namun hal itu tidaklah menyurutkan gumpalan asa yang terajut dalam semangat dan etos kerja mereka.

Gambar di atas, adalah sebagian dari potensi-potensi warga desa Sobayan dalam bidang kerajinan, seperti: anyaman dari limbah bekas, kerajinan kain lurik, kerajinan sangkar burung dan unggas, dan masih banyak lagi yang belum sempat kami tambahkan gambarnya di sini.